Tradisi corat-coret seragam sekolah yang dilakukan pelajar tingkat SMA/SMK sederajat dan SMP juga gak ketinggalan pasca melaksanakan ujian nasional UNAS, seolah menjadi budaya yang terus dilestarikan oleh generasi berikutnya di hampir seluruh daerah di Indonesia.
Disadari atau tidak,bahwa tradisi itu sudah mencerminkan kita sebagai anak negeri Indonesia tercinta menjadi generasi yang penuh dengan sifat hura-hura,sombong dan tidak mempedulikan orang lain,karena disekolah sendiri sebelum kami mendapatkan surat kelulusan sudah diberikan peringatan oleh kepala sekolah dan polisi setempat,agar lebih baik baju seragam tersebut dikumpulkan melalui sekolahan yang nantinya akan disumbangkan kepada adek kelas,tapi sayang mereka tidak mengindahkan saran tersebut.
Sifat berlebih-lebihan
Kebiasaan corat-coret seragam sekolah yang berlanjut dengan kegiatan konvoi sepeda motor di jalan raya, meninggalkan kesan yang berlebihan dalam meluapkan kegembiraan setelah penerimaan surat kelulusan.Apalagi, hasil dari ujian nasional itu sendiri belum kita diketahui. Memang kita boleh terlalu risau dengan jantung berdetak kencang,,heeheh dengan hasil yang akan dicapai kalau memang sudah berusaha maksimal. Lulus atau tidak, bukan akhir dari segalanya.betul gak sob??,jadi alangkah lebih baiknya jika kegiatan tersebut diganti dengan kegiatan yang lebih baik,misal acara makan-makan (hahah..pikirannya makan trus)
Apa kegiatan corat-coret baju ini bisa dihilangkan??menurut angger sendiri ini masih terlalu sulit,tapi mungkin salah satu jalan dengan bantuan dari orang tua dan guru untuk mengajak siswa melakukan hal yang positif,nah pertanyaan angger sekarang,Apakah sahabat juga pernah meluapkan kegembiraan saat kelulusan dengan corat-coret seragam???hayo ngaku.haahaha,kalau angger sih kemarin masih melakukannya^_^
Disadari atau tidak,bahwa tradisi itu sudah mencerminkan kita sebagai anak negeri Indonesia tercinta menjadi generasi yang penuh dengan sifat hura-hura,sombong dan tidak mempedulikan orang lain,karena disekolah sendiri sebelum kami mendapatkan surat kelulusan sudah diberikan peringatan oleh kepala sekolah dan polisi setempat,agar lebih baik baju seragam tersebut dikumpulkan melalui sekolahan yang nantinya akan disumbangkan kepada adek kelas,tapi sayang mereka tidak mengindahkan saran tersebut.
Sifat berlebih-lebihan
Kebiasaan corat-coret seragam sekolah yang berlanjut dengan kegiatan konvoi sepeda motor di jalan raya, meninggalkan kesan yang berlebihan dalam meluapkan kegembiraan setelah penerimaan surat kelulusan.Apalagi, hasil dari ujian nasional itu sendiri belum kita diketahui. Memang kita boleh terlalu risau dengan jantung berdetak kencang,,heeheh dengan hasil yang akan dicapai kalau memang sudah berusaha maksimal. Lulus atau tidak, bukan akhir dari segalanya.betul gak sob??,jadi alangkah lebih baiknya jika kegiatan tersebut diganti dengan kegiatan yang lebih baik,misal acara makan-makan (hahah..pikirannya makan trus)
Apa kegiatan corat-coret baju ini bisa dihilangkan??menurut angger sendiri ini masih terlalu sulit,tapi mungkin salah satu jalan dengan bantuan dari orang tua dan guru untuk mengajak siswa melakukan hal yang positif,nah pertanyaan angger sekarang,Apakah sahabat juga pernah meluapkan kegembiraan saat kelulusan dengan corat-coret seragam???hayo ngaku.haahaha,kalau angger sih kemarin masih melakukannya^_^
0 comments:
Post a Comment
silahkan komentar di sini