Monday 21 June 2010

Surat Ali 'Imran ayat 2

اللَّÙ‡ُ لا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلا Ù‡ُÙˆَ الْØ­َÙŠُّ الْÙ‚َÙŠُّومُ

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.

Ayat di atas menerangkan bahwa kekuasaan Allah SWT benar-benar besar dan akan selalu hidup sampai kapanpun, tidak seperti sifat makhluknya yang hanya hidup sementara dan hanya dititipi sedikit amanha untuk bisa mengurusi makhluk lainnya.
 

Gejala Awal Terjadinya Gempa

Meski gempa belum mampu diprediksi, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membantu mengenali akan terjadinya gempa.

1.    Melihat awan gempa, awan gempa ini berupa gugusan awan seperti angin puting beliung, atau bisa juga berbentuk batang pohon yang berdiri / vertical. Memang ini sangat kasuistis, artinya tidak semua gempa (terutama gempa berkekuatan besar) selalu didahului dengan munculnya awan gempa. Awan berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan sangat besar dari dalam perut bumi, sehingga menyerap daya listrik yang ada di awan. Itulah sebabnya mengapa awannya seperti kesedot ke bawah. Gelombang elektromagnetis itu sendiri terjadi akibat adanya pergeseran atau patahan lempeng bumi. Meski demikian, belum tentu adanya awan seperti itu bisa dijadikan patokan akan terjadi gempa besar. Bisa jadi awan seperti itu terbentuk oleh factor lain, misalnya oleh asap pesawat. Sebagai informasi, ketika terjadi gempa Kobe Jepang (1995), awan gempa terlihat di langit, 8 hari sebelum gempa terjadi. Sebelumnya, di tahun 1993 saat terjadi gempa Kagoshima, awan serupa terlihat sehari sebelumnya. Sementara itu pada saat terjadi gempa Nigata (2004) awan gempa terlihat 4 jam sebelumnya.

2.    Untuk memastikan bahwa awan yang muncul itu awan gempa atau bukan bisa ditempuh pengecekan sederhana, yaitu dengan melakukan uji medan elektromagnetis, melalui : cek siaran TV, apakah tampilan di layarnya “brebet-brebet”, kalau ada mesin fax, dicek apakah lampunya tiba-tiba kedap-kedip (blinking) padahal tidak sedang transmit data, atau bisa dengan mengecek apakah data yang kita terima melalui fax teksnya berantakan atau tidak, matikan arus listrik, bila lampu neon tetap menyala berarti ada gelombang elektromagnetis berkekuatan besar.

3.    Melihat perilaku hewan. Dua hal di atasbelum bisa dijadikan patokan pasti akan terjadi gempa. Untuk lebih meyakinkan kita bisa memperhatikan perilaku hewan. Bila pada saat yang bersamaan hewan-hewan bertingkah aneh / gelisah, berlarian ke sana kemari, kemungkinan ada gelombang elektromagnetis. Biasanya insting hewan sangat tajam dan bisa merasakan adanya gelombang elektromagnetis. Bila kita melihat gejala-gejala di atas, maka harus waspada dan melakukan tindakan-tindakan antisipasi bila terjadi gempa bumi.

Daerah Rawan Gempa di Indonesia

Letak geologis Indonesia yang berada di jalur pertemuan tiga lempeng dunia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki tingkat kerawanan gempa yang sangat tinggi. Pertemuan lempeng Eurasia, indo-australia, dan lempeng pasifik menyebabkan terjadinya gempa sepanjang tahun di Indonesia dengan kekuatan gempa yang berbeda-beda.

Semua wilayah di Indonesia rentan terhadap bencana gempa, kecuali Kalimantan. Gempa paling sering terjadi di jalur subduksi Sunda (Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara), subduksi Banda (wilayah laut Banda), zona tumbukan Maluku, dan papua. Gempa-gempa besar terutama banyak dijumpai di Sumatera, Papua, dan Maluku.

Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan 28 wilayah di Indonesia yang rawa gempa dan tsunami. Di antaranya NAD, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah bagian selatan, Jawa Timur bagian selatan, Bali, NTB, dan NTT. Kemudian Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen, dan Fak-Fak di papua serta Balikpapan, Kalimantan Timur.

Emergency Pack

To anticipate the possibilities of earthquakes in the years to come, then every family in one house are encouraged to provide the tools / needs as follows;

- First-aid box- Flashlight / lamp battery- Radio- Cooking equipment is a practical / simple making it easy to transport / carry.- Bathing and washing supplies (towels, soap, detergent, toothbrushes, toothpaste, and others).- Food supplements and water for at least three days.

Evacuation

Evacuation is the action to move people to safety. During the evacuation process is running, we try to keep calm, do not panic. Actions pushing, jostling, can be fatal.

When the place and evacuation route has been determined, follow the instructions from the existing staff. In public places or crowds centers typically aka tone officer who directs us how and where evacuation conducted.

Elderly people, children, women, people with serious illnesses, and pregnant women should be prioritized to be assisted in the evacuation process. They are a vulnerable group who have a greater risk of earthquake affected what happened.

 
Powered by Blogger