Sunday 13 June 2010

Corn Soup

Ingredients :
500 grams of chicken bones, stew, take one liter of broth
2 tablespoons margarine, for sauteing
2 tablespoons flour
100 grams of sweet corn
50 grams peas
150 grams of carrots, cut into the box
salt, pepper, and nutmeg to taste

Chopped Marinade:
1 / 2 onion
2 cloves garlic
3 slices ginger

Method:
1. Saute the chopped ingredients until fragrant and enter wheat flour. Stir until lumpy. Add broth gradually, stirring constantly so the dough is smooth.
2. Add the sweet corn, peas, carrots, salt, pepper, and nutmeg powder. Stir well.
3. After boiling, put the egg that has been shaken a little bit until resembles fine threads.
4. Cook until boiling again and then lift.

Siomay

Ingredients :
200 gr minced chicken200 gr of minced mackerel fish1 / 2 tsp roasted dried shrimp, puree2 stalk green onion, thinly sliced3 cloves garlic, mashed150 ml ice water1 tablespoon salt1 tablespoon granulated sugar100 gr sago flour
Sambal:200 grams fried peanuts, mashed4 cloves garlic outih, puree2 red chillies curly, puree2 red pepper, puree60 gr brown sugar, mashed2 tsp salt600 ml water2 tablespoons cooking oil
Complement:4 out of white, split in two, dredger200 grams of steamed potatoes, cut into pieces4 boiled eggs1 pare, cut into 3 cm, rake in the middle4 limes oranges4 tsp fried shallots2 tablespoons soy sauce
Method:- Stir minced chicken, fish, mackerel, dried shrimp, daon onions, garlic. Enter the ice water, salt, and sugar. Knead until smooth. Add the sago. stir well.- For the third batter. one part of the spoon shape is round. One section to fill out. Fill one section at pare. Steam for 30 minutes until cooked.-Sauce: saute garlic, red pepper curls, and red chili until fragrant. Add peanuts. Stir well.-Add water, salt and brown sugar. Cook until boiling.- Serve dumplings with complementary

Chocolate Pudding

Ingredients :
1 packet gelatin powder white400 ml of liquid milk50 g dark cooking chocolate, chopped2 tablespoons granulated sugar1 egg yolk, beaten3 egg whites
Complement:Sauce Vanilla / ChocolateShaved chocolate
Method:-Cook gelatin, milk, chocolate, granulated sugar over medium heat until hot.-Take seidkit dough, mix with egg yolks, pour back into the hot mixture.-Cook until boiling. Lift.-Beat the egg whites until fluffy and rise.-Pour hot gelatin mixture gradually while stirring constantly until well blended.-Pour into molds. Allow it to freeze.-Refrigerate until cold.-Serve with complementary.
For 12 pieces

Apem Cake

Ingredient :
150 gram tape cassava
150 grams of brown sugar, if you want brown
100 grams of sugar, if you want white
150 cc of coconut water
250 grams of rice flour
* 100 cc coconut milk
125 cc water

Coconut:
100 grams shredded coconut
1 / 4 teaspoon salt

Syrup:
100 grams of brown sugar
50 cc water
1 / 4 teaspoon salt
1 pandan leaves

Method:Coconut: Mix all ingredients, stir well, then steam for 10 minutes, remove, set aside.
Syrup: Mix all ingredients, stir well, cook until thickened, lift, then strain and set aside.
Apem: mix tape cassava and sugar or sugar, mix well and fine, and enter the coconut milk and water, stirring until dissolved and smooth, strain.
1. Pour the rice flour with water mix tape was a little while continuing diuleni until smooth about 10 minutes, then leave in a warm place for 12 hours or overnight to rise and bubble.2. Enter a little coconut milk, stirring constantly until flat, then pour into baking dish that has been smeared with a little oil, steam for 45 minutes until cooked, remove, cool, cut into pieces.3. Apem Serve cake with coconut or syrup.

Refraksi

Refraksi     :     peristiwa membeloknyapenjalaran gelombang yang terjadi akibat adanya perbedaan kecepatan penjalaran (celerity) pada puncak gelombang (crest) dari 2 ortogonal yang berdekatan.

Boundary Condition

Kondisi batas adalah suatu daerah yang menarik yang dipilih untuk melakukan simulasi atau pengamatan, yang daerah ini dianggap mewakili dari kondisi keseluruhan suatu wilayah dengan mempertimbangkan proses fisik yang terdapat pada suatu wilayah tersebut.

Difraksi

Difraksi     :     peristiwa membeloknya gelombang karena adanya penghalang berupa celah tipis atau sempit dan gelombang itu masuk ke daerah terlindung di belakangnya.

Beach Drift

Beach drift adalah gerakan- gerakan pasir ke atas atau ke bawah sepanjang shoreline yang disebabkan adanya sudut pada arah datang gelombang.

Longshore Drift

Longshore drift adalah gerakan zig- zag sedimen di sepanjang pantai yang disebabkan adanya sudut pada arah datang gelombang yang menabrak pantai sehingga terjadi deburan (swash) dengan sudut yang sama.

Semisubmersible

Merupakan sebuah unit terapung dengan geladak yang ditopang oleh sistim kolom (elemen struktur vertical) dan ponton (elemen struktur horizontal) yang memungkinkan respon lebih lentur dan bebas terhadap gelombang dengan karakteristik respon gerak yang bagus.

Dengan konfigurasi struktur yang demikian, maka beberapa catatan penting atas performansinya meliputi hal-hal berikut: (1) pada geladak struktur, pontoon, kolom dan elemen cabangnya (bracings) terjadi gaya melintang dan puntir, (2) tata letak peralatan diintegrasikan dalam elemen-elemen struktur seperti dalam kotak geladak, dalam kolom dan pontoon, (3) detil-detil sambungan lokal rentan terhadap tegangan tinggi dan kelelahan, (4) diperlukan baja kekuatan tinggi (high tensile steel) untuk mengurangi berat struktur, (5) konstruksi strukturnya membutuhkan jenis pengelasan full penetrated weld dan prosedur pengelasan khusus dan (6) terdapat gap udara antara permukaan air dan geladak sehingga memungkinkan terjadinya hempasan gelombang pada struktur geladak (slamming).

Benda yang mengapung akan bergerak tergantung dari arah datangnya ombak, angin dan arus. Demikian juga dengan Floating Structure ini. Untuk membuat benda ini relatif tidak bergerak kemana-mana, maka diperlukan tali pengikat atau dikenal dengan mooring line. Mooring ini dipasang di sekeliling platform sedemikian rupa sehingga floating structure untuk kondisi tanpa pengaruh ombak, angin dan arus akan berada pada posisi setimbang untuk arah vertical maupun horizontal. Jumlahnya mooring berkisar antara 9 sampai 13 tergantung dari jenis platformnya. Masing-masing mooring ini diikat pada dua lokasi. Lokasi pertama berada di floating structure itu sendiri (tempat mencantolkan mooring ini dikenal dengan nama Fairlead) sedangkan lokasi kedua ditancapkan di dasar laut. Sehingga sekarang gaya yang bekerja pada platform tidak lagi hanya ombak, angin dan arus saja, tetapi melibatkan gaya (top tension) dari masing-masing mooring yang menempel di sekeliling platform tadi.

Untuk mengambil minyak dan gas di dasar laut, diperlukan alat transport yang dikenal dengan Riser. Riser ini ada banyak modelnya, tetapi yang dikenal luas ada 2 jenis, yaitu SCR (Steel Catenary Riser) dan TTR (Top Tension Riser). Seperti halnya mooring line, Riser line ini panjangnya dari platform sampai ke dasar laut. Untuk jenis SCR, kelengkungan dari Riser line ini mirip dengan kelengkungan dari Mooring line. Sedangkan TTR adalah jenis Riser yang vertical (tegak lurus) dari platform ke dasar laut. Jumlah dari SCR dan TTR tergantung dari sumur yang berada di dasar laut. Sedangkan sumur yang akan dibor tergantung dari jumlah cadangan dan produksi yang diinginkan setiap harinya. Dengan adanya Riser ini mengakibatkan tambahan gaya selain gaya-gaya yang disebutkan di atas yang bekerja pada platform.

Sehingga untuk analisa pergerakan dari floating structure harus melihat komponen gaya yang bekerja pada platform baik yang vertikal (berat, buoyancy dan vertikal tension dari masing-masing Mooring dan Riser) maupun yang horizontal (ombak, angin, arus, dan horizontal tension dari masing-masing Mooring dan Riser). Untuk disain, selain harus memperhatikan faktor-faktor di atas, juga harus memperhitungkan jumlah cadangan minyak dan gas yang akan diambil (berapa barrel setiap harinya), sehingga ini akan mempengaruhi jumlah Riser dan pemilihan diameter yang akan dipakai. Faktor lain yang harus diperhitungkan adalah lokasi dimana anjungan minyak lepas pantai ini akan beroperasi karena Environment Condition akan berbeda jika kita mendisain untuk teluk Meksiko atau untuk selat Makasar. Sehingga informasi tentang MetOcean menjadi penting untuk proses awal ini.

VIV dapat muncul di sekitar Riser karena aliran arus atau juga di sekitar Spar karena aliran ombak, angin dan arus. Untuk Riser (terutama jenis TTR) merupakan tantangan tersendiri karena dengan jumlah TTR yang lebih dari satu dan posisinya berdekatan (umumnya jarak antar riser berkisar 10 ft dengan panjang lebih dari 3000ft arah vertical) harus diantisipasi agar masing-masing riser tidak berbenturan. Tulisan ini akan lebih terfokus untuk masalah VIV di sekitar Spar (dimana pergerakan Spar ini juga dipengaruhi oleh VIV yang disebabkan karena Riser).

Spar adalah jenis banguan lepas pantai yang mengapung yang berbentuk mirip seperti silinder yang berdiri (lihat gambar 1). Jika ada sebuah aliran yang mengenai benda diam (misalnya silinder) maka aliran yang mengenai benda tersebut akan pecah sehingga vortex dan wake akan terbentuk. Terbentuknya dan pelepasan vortex di bagian kiri dan kanan silinder itu saling bergantian secara teratur dengan waktu (periodik). Karena pola aliran tidak simetris maka distribusi tekanan juga tidak simetris dan berubah dengan waktu secara periodik, jadi silinder akan mengalami gaya neto yang berfluktuasi secara periodik. Pelepasan vortex ini ditandai dengan bilangan Strouhal sekitar 0.20. (King, 1977 dan Winarto, 2003)

Untuk bangunan lepas pantai yang mengapung, benda ini tidak diam melainkan bergerak lentur karena gaya-gaya yang bekerja tadi. Ketika ombak, angin dan arus mengalir dan menimbulkan gaya yang mengenai benda maka akan ada interaksi antara mekanisme dari terbentuknya vortex di belakang benda dengan pergerakan struktur tadi. Ketika kedua frekuensi yang disebabkan oleh fluida dan benda itu mempunyai nilai yang sama (hampir sama) disebut dengan “lock-in”. Pada kondisi ini, pergerakan benda menjadi tereksitasi dengan kuat dan apabila gaya yang ditimbulkan melebihi dari maksimum gaya yang bisa ditahan oleh Mooring akan mengakibatkan putusnya Mooring itu.

Untuk mengurangi efek dari VIV dapat dilakukan dua metoda. Pertama, pendekatan struktur, yaitu dengan menaikkan nilai frekuensi pribadinya melalui distribusi dari masa benda atau menambah kekakuan benda (stiffness) atau dengan menambah damper untuk mengabsorbsi energi. Kedua, memanfaatkan bentuk-bentuk benda yang aerodinamis untuk mengurangi terbentuknya vortex di sekitar benda. Piranti pemecah vortex antara lain dengan menambahkan helical strakes atau kabel di sekeliling silinder, sehingga akan mempengaruhi letak atau lokasi separasi dari aliran (Zdravkovich, 1981).


Cara Membuat Saus Pizza

Tidak ada resep baku dalam membuat saus pizza. Anda dapat mencoba dan bereksperimen sendiri sampai menemukan bahan-bahan yang pas dengan selera anda. Untuk pizza yang sehat, saus pizza cukup menggunakan saus tomat rendah kalori.

Secara umum, ada dua macam saus pizza yaitu saus yang dimasak dan saus yang tidak dimasak. Pilihan ini tentu tergantung dengan selera anda. Berbagai macam herbal dan bumbu / rempah-rempah dapat digunakan dalam membuat saus pizza. Yang paling sering digunakan adalah: oregano, thymes, kemangi, sage, marjoram, savory dan mint.

Cara paling mudah untuk membuat saus pizza yang kaya rasa adalah dengan menggunakan minyak zaitun. Saus pizza yang sudah dimasak dapat disimpan beku untuk digunakan dilain waktu. Jika tidak ada waktu untuk membuat saus pizza, anda bisa membeli saus tomat siap pakai.

Cara Membuat Roti Pizza

Adonan roti pizza :
Bahan-bahan :

* 250-350 ml air hangat kukus
* 1 sdm active dried yeast / ragi kering
* 550 gram white flour, plus sedikit extra untuk dusting
* 1 sdt garam
* ½ sdt lada hitam halus
* 2 sdt madu yg bening (bukan yg terlalu coklat)
* 2 sdm extra virgin olive oil, plus extra untuk brushing

Cara Membuat:

1. Masukan 150ml air ke dalam mangkuk, taburkan ragi kedalamnya. Diaduk-aduk sampai larut. Diamkan ditempat yang hangat selama 10 menit.
2. Masukan tepung terigu, garam dan lada kedalam sebuah mangkuk besar.
3. Campurkan madu dan olive oil kedalam larutan ragi (nomor 1) sampai tercampur rata.
4. Buat lubang ditengah-tengah bahan yang kering (nomor 2). Masukkan ke dalamnya larutan ragi (nomor 3), dicampur dan diaduk-aduk sampai adonan lembut dan sedikit lengket. Masukkan air hangat (sisa air yang sudah disiapkan tadi) ke dalamnya, sedikit demi sedikit, sampai tercampur rata dan konsistensinya tepat.
5. Pindahkan adonan tersebut ke permukaan yang sudah ditaburi sedikit tepung supaya tidak lengket (bisa meja, bisa talenan dll), taburkan sedikit tepung di kedua tangan. Uleni adonan selama 10 menit sampai halus
6. Lapisi sebuah mangkuk besar dengan sedikit minyak, mangkuknya harus cukup besar untuk memberi tempat adonan untuk berkembang (dua kali lipat ukuran sebelumnya). Letakkan adonan did alamnya, tutup mangkuk tersebut dengan plastik clingwrap. Diamkan di tempat yang hangat selama 1-2 jam.
7. Waktu adonannya sudah membesar dua kali ukuran semula, buka plastik penutup, lalu tpukul-pukul adonan tersebut di tengah-tengahnya. Keluarkan adonan dari mangkuk dan diuleni lagi sampai halus. Bagi menjadi 5 bulatan. Diamkan adonan tersebut selama beberapa waktu sebelum dibentuk.
8. Untuk membentuk adonan, ambil satu buletan adonan tsb, letakan di permukaan meja yang sudah ditepungi sedikit. Beri sedikit tepung diatas buletan tsb. Tekan buletan tsb (dibuat jadi agak gepeng maksudnya), dengan memakai jari. Ambil adonan yg sudah gepeng tsb, lalu “dibanting” ke permukaan meja yg sudah ditepungi tadi. Ulangi beberapa kali. Genggam dengan tangan, lalu pinggirnya agak distretch2 pelan2.
9. Letakan adonan di atas loyang pizza yang sudah diberi tepung (atau bisa juga di atas kertas baking), beri saus tomat dan topping kesukaan, keju mozzarella dan dipanggang sampai topping / keju meleleh dan ujung pizza sudah crispy.

 
Powered by Blogger