Sunday 10 January 2010

Pengenalan Pondasi Dangkal

Daya Dukung Tanah untuk Pondasi Dangkal

Bagian paling bawah dari sebuah kontruksi dinamakan pondasi. Fungsi pondasi adalah meneruskan beban kontruksi ke lapisan tanah yang berada di bawah pondasi. Suatu perencanaan pondasi dikatakan benar apabila beban diteruskan oleh pondasi ke tanah tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua hal tersebut akan menyebabkan kerusakan kontruksi yang berada di atasnya. Oleh karena itu, para insinyur yang merencanakan pondasi harus mengevaluasi daya dukung tanah yang pondasinya akan dibangun.

Bentuk pondasi ini bermacam-macam. Bentuknya biasanya dipilih sesuai dengan jenis bangunan tanah dimana kontruksi gambar berikut adalah tipe-tipe pondasi yang umum.



Pondasi tapak (spread foating) mempunyai bentuk seperti kolom suatu bangunan, tetapi ukurannya dibuat lebih besar dari kolom sehingga beban yang diteruskan ke pondasi dapat disebarkan ke luasan tanah yang lebih besar. Untuk tanah dengan daya dukung rendah, ukuran dari pondasi tapak biasanya terlalu besar sehingga tidak praktis. Oleh karena itu, untuk keadaan tersebut akan lebih ekonomis kalau seluruh kontruksi dibangun di atas suatu lantai beton yang luas. Tipe pondasi tadi dinamakan pondasi tikar (mat foundation).

Pondasi tiang dan pondasi caisson digunakan untuk kontruksi yang lebih berat, yaitu bila kedalaman pondasi yang dibutuhkan untuk memikul beban sangat besar. Pondasi tiang biasanya terbuat dari kayu, beton, atau besi yang berfungsi untuk meneruskan beban dari kontruksi bagian atas ke lapisan tanah yang paling bawah. Bagaimana pondasi tiang ini meneruskan beban ke lapisan-lapisan tanah dapat dikelompokkan dalam dua kategori : Pertama, tiang yang kekuatannya didasarkan pada lekatan antara tanah dan tiang (friction file); kedua, tiang yang kekuatannya didasarkan pada daya dukung ujung tiang (end-bearing file). Untuk friction file, beban kontruksi bagian atas ditahan oleh gaya geser yang timbul sepanjang permukaan tiang (selimut tiang). Untuk end-bearing file, beban yang diterima oleh tiang diteruskan oleh ujung tiang ke lapisan tanah keras.

Pondasi caisson dapat dibuat dengan cara memasukkan batang pipa ke dalam tanah dan kemudian diisi dengan beton. Pipa tersebu dapat ditinggalkan di dalam tanah atau dapat ditarik ke luar selama pengecoran beton berlangsung. Pada umumnya, diameter caisson ini jauh lebih besar dari pada diameter pondasi tiang. Perbedaan antara pondasi tiang dan caisson menjadi kabur bilamana diameternya sekitar 3 ft (0,9 m), sehingga definisi serta batasan istilah yang dipakai menjadi tidak tepat lagi.

Pondasi tapak dan pondasi tikar pada umumnya dinamakan pondasi dangkal dan pondasi tiang, sementara itu pondasi caisson disebut sebagai pondasi dalam.

Secara umum yang dinamakan pondasi dangkal adalah pondasi yang mempunyai perbandingan antara kedalaman dengan lebar sekitar kurang dari empat. Apabila perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi lebih besar dari empat, pondasi itu diklasifikasikan sebagai pondasi dalam. Suatu pondasi akan aman jika :

1. Penurunan (settlement) tanah yang disebabkan oleh beban masih dalam batas yang diperbolehkan.
2. Keruntuhan geser dari tanah dimana pondasi berada tidak terjadi.

0 comments:

Post a Comment

silahkan komentar di sini

 
Powered by Blogger