Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, apakah tingkat intelegensi bisa berpengaruh pada kualitas sperma. Beberapa peneliti dari King's College, London, melakukan penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara tingkat IQ dengan kualitas sperma.
Menurut Rosalind Arden, salah seorang peneliti, kualitas sperma bergantung pada faktor kesehatan tubuh dan mental. Faktor-faktor tersebut terdiri dari intelektualitas, kepribadian, dan kecakapan. Jadi, intelektualitas salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang menentukan kualitas sperma.
Pada 1985, pemerintah Amerika Serikat pernah melakukan penelitian yang dinamakan Vietnam Experience Study. Penelitian tersebut mengambil sampel dari para tentara Amerika yang pernah berperang di Vietnam.
Sebelum berangkat perang, mereka menjalani banyak sekali tes kesehatan termasuk pengambilan sampel sperma. Kemudian Arden dan tim peneliti menggunakan data tersebut untuk meneliti hubungan IQ dengan kualitas sperma.
“Pria dengan yang cerdas dengan IQ tinggi memang cenderung memiliki sperma berkualitas,” ujar Arden.
Namun ia menambahkan, intelegensia bukanlah satu-satunya faktor penentu kualitas sperma yang baik. Sperma merupakan gen yang terdiri dari berbagai faktor. Sperma yang baik adalah sperma yang memiliki buntut panjang dan berbentuk oval. Dengan bentuk seperti itu, sperma akan lebih cepat menuju ovum dan proses pembuahan berjalan dengan sempurna.
Menurut Arden, untuk mendapatkan sperma yang baik, seorang pria harus mengonsumsi banyak makanan yang mengandung selenium, zinc dan asam folat.
Faktor kesehatan mental dan pikiran juga sangat berpengaruh pada produksi sperma yang berkualitas. Selain itu, pola hidup menjadi penentu juga amat menentukan. Konsumsi minuman beralkohol dan rokok bisa menurunkan kualitas sperma karena berdampak pada berkurangnya nutrisi untuk sperma.
Penerapan pola hidup sehat adalah cara cerdas meningkatkan kualitas sperma. Selain konsumsi makan sehat, ajak pasangan Anda berolahraga teratur. Hal itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sperma. VIVAnews
Menurut Rosalind Arden, salah seorang peneliti, kualitas sperma bergantung pada faktor kesehatan tubuh dan mental. Faktor-faktor tersebut terdiri dari intelektualitas, kepribadian, dan kecakapan. Jadi, intelektualitas salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang menentukan kualitas sperma.
Pada 1985, pemerintah Amerika Serikat pernah melakukan penelitian yang dinamakan Vietnam Experience Study. Penelitian tersebut mengambil sampel dari para tentara Amerika yang pernah berperang di Vietnam.
Sebelum berangkat perang, mereka menjalani banyak sekali tes kesehatan termasuk pengambilan sampel sperma. Kemudian Arden dan tim peneliti menggunakan data tersebut untuk meneliti hubungan IQ dengan kualitas sperma.
“Pria dengan yang cerdas dengan IQ tinggi memang cenderung memiliki sperma berkualitas,” ujar Arden.
Namun ia menambahkan, intelegensia bukanlah satu-satunya faktor penentu kualitas sperma yang baik. Sperma merupakan gen yang terdiri dari berbagai faktor. Sperma yang baik adalah sperma yang memiliki buntut panjang dan berbentuk oval. Dengan bentuk seperti itu, sperma akan lebih cepat menuju ovum dan proses pembuahan berjalan dengan sempurna.
Menurut Arden, untuk mendapatkan sperma yang baik, seorang pria harus mengonsumsi banyak makanan yang mengandung selenium, zinc dan asam folat.
Faktor kesehatan mental dan pikiran juga sangat berpengaruh pada produksi sperma yang berkualitas. Selain itu, pola hidup menjadi penentu juga amat menentukan. Konsumsi minuman beralkohol dan rokok bisa menurunkan kualitas sperma karena berdampak pada berkurangnya nutrisi untuk sperma.
Penerapan pola hidup sehat adalah cara cerdas meningkatkan kualitas sperma. Selain konsumsi makan sehat, ajak pasangan Anda berolahraga teratur. Hal itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sperma. VIVAnews
0 comments:
Post a Comment
silahkan komentar di sini