Benda besar berwarna hitam mengegerkan nelayan di Desa Kapedi, Sumenep, Madura. Benda yang terbuat dari karet itu ditemukan di perairan selatan Pulau Gili Raja, Sumenep.
Benda yang belum diketahui fungsinya itu besarnya diperkirakan 2 kali dari tangki ukuran 1.600 liter. Di dalamnya diduga berisi angin. Benda hitam tersebut terdapat 32 ban bekas. Ban tersebut diikat menggunakan besi anti karat. Benda yang belum pernah ada di perairan Sumenep tersebut saat ini menjadi tontonan warga setempat.
Benda yang terbuat dari karet itu dievakuasi menggunakan 2 perahu mesin milik nelayan selama 6 jam dari lokasi penemuan. Salah seorang nelayan, Hasyim (41), warga Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep, menjelaskan, awalnya menduga perahu besar sedang tenggelam.
"Ternyata, sebuah benda hitam dari karet dan dikelilingi ban bekas diikat besi anti karat," ungkap Hasyim pada wartawan di lokasi, Minggu (25/7/2010).
Para nelayan yang menemukan barang tersebut bakal merawat dengan baik. "Saya harap pemilik benda hitam dari karet ini diambil pemiliknya. Kalau terlalu lama dijadikan barang rongsokan. Sebab, dinilainya jutaan rupiah," pungkasnya.
Benda yang belum diketahui fungsinya itu besarnya diperkirakan 2 kali dari tangki ukuran 1.600 liter. Di dalamnya diduga berisi angin. Benda hitam tersebut terdapat 32 ban bekas. Ban tersebut diikat menggunakan besi anti karat. Benda yang belum pernah ada di perairan Sumenep tersebut saat ini menjadi tontonan warga setempat.
Benda yang terbuat dari karet itu dievakuasi menggunakan 2 perahu mesin milik nelayan selama 6 jam dari lokasi penemuan. Salah seorang nelayan, Hasyim (41), warga Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep, menjelaskan, awalnya menduga perahu besar sedang tenggelam.
"Ternyata, sebuah benda hitam dari karet dan dikelilingi ban bekas diikat besi anti karat," ungkap Hasyim pada wartawan di lokasi, Minggu (25/7/2010).
Para nelayan yang menemukan barang tersebut bakal merawat dengan baik. "Saya harap pemilik benda hitam dari karet ini diambil pemiliknya. Kalau terlalu lama dijadikan barang rongsokan. Sebab, dinilainya jutaan rupiah," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment
silahkan komentar di sini